1.09.2016

Pelajaran Pertama Tahun Ini

Saya nggak nyangka saya akan sehancur kemarin. Saya pikir saya akan baik-baik saja, ternyata tidak. Akhirnya saya menangis lagi. Padahal dari awal saya sudah janji sama diri saya sendiri untuk tidak lagi menangis.


Saya belum berhasil.


Artinya saya harus kembali merombak rencana hidup saya 5 tahun kedepan.
Artinya saya harus kembali menunda semua yang sudah saya rencanakan.

Lalu kembali terlintas, apa memang ini jalan saya untuk mengejar yang lain?


Saya ingat di pertengahan semester kemarin, saya rasanya ingin menyerah dan semuanya terasa berat, saya pernah bilang ke teman saya, "Kayaknya kalau semester ini gua ga lulus PA 3, gua mau coba simak ke Kom deh. Tapi gua takut Nis bilangnya. Sayang uang sama sayang umur". Kata dia kalau saya nggak nyoba, ya nantinya saya akan terus merasa terbayang dan akan terus menyesal. Kenapa sih gua dulu sepengecut itu?


Duh, rasanya saya mau kembali ke 15 tahun lalu ketika masalah terberat saya adalah bingung memilih susu rasa cokelat atau strawberry. Bukan bingung menentukan mau tetap bertahan atau memulai yang baru.


Tapi di awal tahun ini saya seperti ditegur. Diberi pelajaran sama Tuhan.



Karena memang nyatanya manusia hanya akan bisa berencana, Bil.