11.21.2014

Jenuh (lagi)

Mau ngeluh boleh ya? Sedang merasa jenuh sama kehidupan. Minggu ini udah cabut studio 3 kali, which means seminggu ini full ga studio. Tugas? Dikerjain kok tapi ya gitu berasa ga beres-beres. Biasanya kalau jenuh gini ga pernah cerita sama orang tua. Disimpen aja sendiri atau bolos sehari tidur di kosan seharian. Tapi kali ini udah sampai cerita ke orang tua. Secape itu. Gatau sih, katanya kalau angkatan-angkatan sebelumnya jenuhnya baru di PA 2. Nah gua? Cemen banget emang. Tapi jujur lagi semuak itu sama semuanya. Berpikir (lagi) buat pindah jurusan, tapi sayang umur dan kasian juga orang tua udah keluar uang sebanyak itu buat kuliah. Ya Allah dengan keadaan kayak gini hamba ga minta muluk-muluk kok. Hamba ingin dimudahkan jalannya sampai project ini selesai kalau melihat keadaan kayak gini ngga minta banyak untuk dapat A kok cukup lulus aja udah bersyukur banget.

So, the remaining days in studio architecture design 1 please be nice.

11.11.2014

Rule #1: Believe!

"Kalau emang nantinya terpilih, percayalah amanah ga bakal jatuh di tangan yang salah" - seorang teman.

Jadi percaya aja kalau ini bisa dilewati, kalau semua akan indah pada waktunya, dan untuk semua deadline, akan selesai pada waktunya. He.

Semangat 🙌

10.08.2014

Sedang bosan dengan semua rutinitas. Rasanya ingin kabur, yang jauh. Maaf kalau akhir-akhir ini sering mengecewakan. Merasa sangat cupu belakangan ini. Ga otak, mental, fisik ambruk semua. Rubuh. Butuh pelarian. Culik aku alien!

9.25.2014

Curhat mulu.

Jadi dulu niatnya milih Arsitektur salah satunya adalah karena ga bisa ngitung tapi semester ini ada Fisika Dasar terus di Tekbang taun ini juga ada Mekanika Teknik. Which means..... mari berhitung lagi. Yasalam :'(

8.23.2014

Mimpi.

Kamu.
Iya, kamu.
Gak cukup ya ganggu ketenanganku di dunia nyata.
Gak cukup ya hadir di kehidupanku.
Sekarang kamu malah mampir ke mimpiku.
Bukan mampir sih lebih kayak jadi pemeran utama film yang diputar otakku saat aku tertidur.
Kenapa sih hidup kita harus terus bersinggungan?

Terlalu Banyak.

Iya ini udah bulan Agustus. Tanggal 23 pula. Minggu depan udah harus jadi budak IP lagi. Masuk perancang (OMG, I'm not ready. Like really really really not ready. Hix). Udah punya maba ((Ciyee)). Terus selama sekitar 3 bulan ini gua kemana aja sih?

1. Menyelesaikan UAS semester 2
Mulai bulan Mei gua udah masuk masa UAS. Which means.... welcome to the hell. Buat MPKT A, Alin, Agama, sama Tenis Meja (yang nilainya A hanya bermodal minuman isotonik dan diminum sendiri juga sebenernya) sih masih oke lah ya. Masih sehat. Alhamdulillah. Tapi ada 1 mata kuliah lagi... TEKOMARS. Iya mata kulaih 6 sks yang luar biasa... Berhubung gaikut UTS karena 1 dan lain hal dan juga revisi yang... begitulah gua nyoba buat serius di UAS ini. Yah... walaupun masih kurang sana-sini. Berhubung anaknya ga begitu bisa gambar jadilah mata kuliah ini jadi mata kuliah paling bikin heboh sepanjang kehidupan semester 2. UASnya juga luar biasa... Harusnya sih kece gitu kan ya... Di suatu cafe di Kemang tapi karena izinnya resek jadilah kita UAS mengkomunikasikan Taman Menteng. Udah gatau deh berapa kali bolak-balik kesana. Mabok sevel menteng sampe bosen makan disitu mulu. Tapi semuanya terbayar. Alhamdulillah masih dilulusin sama Kak Widya ((makasih kak :') )).

2. KERSOS 2014
Jadi gua sempet ikutan Kersos ke Desa Cileuksa yang super jauh itu. Disana kita ngerjain banyak proyek gitulah. Tapi tetep yang paling oke sih WP hehehehe. Ketemu anak-anak cubangets terus nyanyi sambil nari sama mereka. Seru!!! Disana kerjaannya cuma ngerjain Kak Awa doang sama mentee yang lain. Hahahaha emang dasar kita semua mentee kurang ajar.

3. Team Building GUIM 4
Jadi ceritanya gua nyoba buat daftar jadi panitia GUIM 4 dan Alhamdulillah dikasih kesempatan buat jadi staff divisi Pubdoc yeay!!! Jadi sebenernya gua daftarnya PR dan berhubung gua gapunya pengalaman di dunia per PR an.... jadi yagitudeh hehe. Emang udah jodohnya jadi anak pubdok terus kayaknya dari SMA. HIDUP PUBDOK SAMPE MATI!!! Jadi kita nginep 2 hari di Puncak terus main gitulah seru. Seharian ketawa doang sampe pipi keram. Luar biasa.

4. SP Kalkulus
Iya jadi liburan ini gua ga kemana-mana karena harus SP karena ga lulus Kalkulus semester 1 dan untungnya semester ini lulus. Alhamdulillah dan nilainya juga bagus he he he.

5. Lebaran
Lebaran taun ini cuman di Bogor aja. Jadi juru kunci Bogor selama Bogor ditinggal mudik. Sama paling ke Bandung bentar berkunjung ke sanak saudara. Terus taun ini gaikut solat Ied huhuhuhu.

6. Ke Dufan
Jadi waktu SP gua semepet cabut ke Dufan sehari sama temen-temen SMP. Bandel sih tapi ya gimana daripada ga liburan kan... Di Dufan udah kayak apa tau semua dijajal. Foto-foto biar hits pake tongziz terus sempet bikin video juga. Malu-maluin emang. Ya gapapalah ya sekali-sekali ini. He. Pulang malem udah remuks badan gara-gara kebanting sana-sini. Tidur selonjoran dari Bojong gara-gara kereta udah kosong. Kalian semua luar biasa gengs!!! :')

Kira-kira gitu deh hidup gua selama 3 bulan ini. Kayak biasa aja sih emang. Lempeng. Hehehe.

Selamat H-8 masuk kuliah. Selamat jadi budak IP lagi.

Salam peace, love, and gaul.

5.28.2014

Kok Bangga?

Di gerbong Commuter Line arah Bogor.

B: Bapak-bapak
I: Ibu-ibu

B: "Besok sih saya mau bolos aja. Nanggung liburnya."
I: "Lah pak nanti gak ada uang ga makan dong pak."
B: "Ah saya sih asalkan ada rokok kenyang. Ga makan juga gapapa. Kemarin aja pas nunggu istri saya di kantornya saya habis 4 batang dari jam 4 sampai jam 5."

Padahal kalau dipikir-pikir harga 1 bungkus rokok lebih mahal daripada 1 bungkus nasi padang dan rokok cuma bikin penyakitan. Ga ngerti sih ya gua.







Maafin anaknya emang ga suka orang ngerokok dan lagi cranky pusing mau UAS.

Rindu

Hasil disuruh bikin tulisan buat oprec GUIM 4 dan sedang melankolis akut.






Rindu
rin·du 1 sangat ingin dan berharap benar thd sesuatu; 2 memiliki keinginan yg kuat untuk bertemu (hendak pulang ke kampung halaman).

Mungkin ada banyak makna dibalik kata rindu tapi kali ini saya memaknainya sebagai arti rindu yang kedua. Memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu (hendak  pulang ke kampung halaman). Saya sedang ingin pulang, ingin menepi sejenak, beristirahat sejenak dari segala kepenatan yang ada. Ya, saya ingin pulang dan bertemu keluarga saya di rumah itu. Rumah yang saya sebutkan ini bukanlah rumah secara harafiah tetapi rumah, tempat saya merasa nyaman, tempat yang selalu membuat saya ingin kembali, SMANSA. Saya memang payah, masih belum bisa juga move on dari kehidupan saya di tempat yang sering kami sebut sebagai sekolah kehidupan ini. Sudah setahun dan rasanya waktu begitu cepat bergulir.
Saking payahnya saya, terkadang saya masih saja membandingkan kehidupan saya di SMANSA dengan kehidupan saya di UI. Bahkan kadang rasanya saya ingin menyerah, memutar balik waktu, dan kembali menjalani kehidupan di rumah itu. Rasanya dulu semua masalah tidak serumit sekarang. Rasanya dulu, walaupun katanya kami ini heterogen, semua masalah pasti ada titik temunya. Tapi ternyata setelah satu tahun merantau dari rumah itu, saya sadar inilah kehidupan yang sesungguhnya. Inilah simulasi kehidupan yang nantinya akan saya hadapi. Walaupun begitu, 3 tahun dibesarkan di rumah itu membuat saya banyak belajar. Ibaratnya saat berada di SMANSA saya mempelajari teori-teorinya dan sekarang saya melakukan prakteknya.
Lucu rasanya saat melihat kalender, memandangi tahun yang tercetak di dalamnya. Sudah selama itu ternyata dan memperhatikan orang-orang di sekitar saya tumbuh, rasanya saya mau meminjam alat Doraemon dan menekan tombol pause. Rasanya saya ingin lebih lama menikmati kehidupan di rumah itu. Tahun pertama dimana saya banyak belajar, banyak menemukan hal baru. Tahun kedua di saat ritme kehidupannya mulai cepat, saatnya membuktikan kemampuan kami. Tahun ketiga di saat kami harus bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mencoret list cita-cita kami dan sekarang ketika ritme dan kehidupan sudah sangat berbeda.
Besok saya akan pulang. Menepi, beristirahat, melepas rindu. Rasanya seperti seorang anak kecil yang diberi tahu akan pergi ke taman bermain. Saya tidak sabar. Saatnya tidur ditemani alunan lagu Sheila On 7. Sampai bertemu besok Meriam Baja, Cakrawala, dan Pionir!


Bogor, 24 Mei 2014 22:59


4.09.2014

Rejection

Katanya "Architecture is all about rejection" tapi kalau di-reject terus ya capek juga sih ya...

Teruntuk...

Hai kamu! Iya, kamu. Saya ga butuh alasan kamu. Saya cuma butuh kejujuran aja. Memang kalau kamu lari masalahnya akan selesai? Jujur, saya kecewa sama sikap kamu belakangan ini. Saya mau kok bantu kamu, tapi semuanya ngga bisa jalan hanya dari 1 arah kan? Kalau kamu memang menolak dan menarik diri, saya bisa apa?

3.09.2014

Memori

Kotak memoriku
Membuncah
Pertahanan yang sudah kubangun selama ini porak-poranda
Kepingan-kepingan memori itu memaksa keluar
Memori-memori itu mungkin bosan ada di tempat yang sama
Tapi kalau begini aku bisa hancur

Hey!
Jujur aku lelah                  
Aku lelah terus berlari
Berlari dari bayang-bayang ini
Berlari dari memori



Sebenernya lagi pengen ngepost yang melankolis gimana gitu, yang galau-galau bikin mau nyari cutter gitu tapi malah getek sendiri dan akhirnya ngepost ini yang cuma potongan dari post yang mau di publish. Huft.

2.03.2014

Karena akhir-akhir ini di Line pada suka ngomongin jodoh.

Aku sama kamu emang beda keyakinan.
Akunya yakin, kamunya engga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Eh bukan sih akunya yakin, kamu yakinnya sama dia.

Kenapa Arsitektur?

Sampai sekarang gua juga masih mempertanyakan itu sama diri sendiri. Emang mau jadi apa sih? Kok bisa-bisanya gua masuk sini padahal kagak ada modal sama sekali. Nol besar, men.

Pada dasarnya gua adalah orang yang bosenan. Banget. Gua gak pernah punya hobi yang benar-benar ditekuni sejak kecil. Hobi gua cuman dengerin lagu, nonton, sama tidur sampe mabok (entah itu bisa disebut hobi atau enggak). Main game juga angin-anginan kalo lagi pengen. Yang dimainin juga paling game macam The Sims doang. Ngotak-ngatik kamera sama photoshop juga seadanya.

Kalau ditanya cita-cita, dari kecil cita-cita gua ganti-ganti. Waktu kecil banget, gua aja gak inget, kata nyokap gua pengen jadi pelawak mungkin karena jaman kecil dulu gua seneng banget nonton Warkop DKI terus ketawa-ketawa sampe bego. Waktu TK maunya jadi dokter karena sering ngekor nyokap ke rumah sakit. Waktu SD maunya jadi astronot sama programmer karena mulai kenal sama komputer. Waktu SMP, waktu belum tau masuk STEI itu susahnya naudzubillah, masih mau jadi programmer terus membelok dengan sangat jauh mau masuk FSRD ambil DKV jadi graphic designer atau kerja di periklanan.

Gua juga gak inget pasti kenapa sempet kepikiran buat masuk DKV dan gua sempet bilang ke nyokap kalo gua mau kuliah seni aja, kuliah DKV. Well, sama seperti masyarakat Indonesia pada umumnya yang mau anaknya jadi dokter aja dan belum menghargai pekerja seni, nyokap gua langsung menolak ide gua kuliah di DKV. Katanya kehidupan orang seni terlalu bebas, banyak yang urakan, dan dilanjut wejangan-wejangan panjang lainnya. Gua sendiri masih sempet keukeuh mau masuk DKV sampe kelas 10 SMA.

Karena terus-terusan diomelin, gua akhirnya nyerah. Disaat itu gua kepikiran buat masuk Arsitektur, baru kepikiran. Gua pikir Arsitektur gak jauh-jauh banget sama dunia seni dan masih ada hubungannya dengan pelajaran-pelajaran eksakta. Terus gua juga sempet kepikiran buat kuliah Teknik Material, Teknik Sipil, Teknik Industri, Arsitektur Interior, bahkan Kedokteran Gigi.

Hingga akhirnya gua memutuskan untuk memilih Arsitektur (walaupun waktu Trisakti buka jalur undangan gua sempet kepikiran buat daftar fotografi juga). Gua coba daftar di PTS dan PTN. Well, gua rasa gua butuh second plan, third plan dan rencana-rencana selanjutnya karena gak ada yang bisa menjamin bahwa gua akan keterima di PTN terutama di jalur undangan. Jalur undangan itu ibarat main lotere, lu gak bakal tau siapa yang akan diterima, semuanya gak terduga. Gua pun coba daftar jalur PPKB waktu itu dan emang bener akhirnya gua ditolak di jalur SNMPTN tapi gua dikasih kesempatan lain dari jalur PPKB.

Dulu gua gak tau sama sekali kuliah Arsitektur akan seperti apa. Tugasnya akan sebanyak apa. Kuliahnya akan seberat apa. Gua bener-bener gak tau. Yang gua tau dulu gua masuk sini hanya dengan modal nekat, seneng corat-coret, fotografi dan ngoprek Photoshop. Dulu sebelum kuliah gua punya impian untuk bangun sekolah, rumah sakit bahkan bandara di Indonesia. Tapi ternyata kuliah disini berat men. Mimpi gua pun sekarang cuma mau lulus tepat waktu dengan IPK sesuai target dengan keadaan sehat walafiat dan tetep aktif organisasi atau kepanitiaan.

Buat kuliah disini yang lu butuh itu semangat, kemauan dari diri sendiri dan juga buat belajar, dan teman yang baik (bakat juga penting sih…. Biar gak ampas kayak gua. Tapi inget orang berbakat akan kalah sama orang yang mau usaha). Semangat gua sendiri juga sering memble dan gua juga masih sering males-malesan, prokas sana-sini. Tapi ketika gua inget berapa yang sudah dikeluarkan bokap nyokap dan kuliah disini adalah pilihan gua sendiri gua sering mikir dan mencari hal yang bisa bikin gua tetep bertahan disini dan gak pindah banting setir ke jurusan lain. Ketika lu memutuskan untuk memilih kuliah disini lu harus berkomitmen, harus tahan dan maklum sama ritme kerjanya.

Milih kuliah tuh menurut gua salah satu proses pendewasaan. Toh lu yang pilih sendiri kan mau kuliah disini? Ya dinikmati aja walaupun pasti akan ada saat-saat terendah yang harus lu lewati. Kalau semua dinikmati waktu bakal kerasa cepet, kan?

Tambahan untuk orang-orang yang masih galau mau pindah kuliah (terutama yang ceritanya kayak gua, mau DKV tapi malah masuk Arsitektur):

“Ah kamu, jgn2 kalo dulu masuk dkv tengah2 malah pengen ke arsitektur lagi. udah naturenya manusia untuk pengen yg susah didapetin kan? Mungkin kamu bisa berusaha untuk nyari-nyari the quirks of architecture before deciding to give up atau banting setir. Yang namanya nyari ilmu ga ada yg ga guna kok hehe. Semangat terus yaa! :)” – Obin, ask.fm/neonpixy
                                                      
“First of all kenapa pengen DKV? Hasil sensus mengatakan orang yang ngerasa kecemplung kadang cuma sementara aja. Wait till you found out arsitektur itu menarik. Gue percaya semua bidang itu menarik kok. Banyak banget temen gue yang tingkat awal kuliah ngerasa gak cocok sama bidang yang dia ambil, tapi kesananya seneng-seneng aja malah bersyukur.
Gue juga sering ngerasa otak fisip nyasar di SR. Gambar gue sucksss man. Kenapa gue ga masuk HI aja sih, like no one understand my way of thinking. Tapi toh gue menemukan kajian seni, jadi ke fisip-an gue tersalurkan dan malah jadi poin plus, misalnya sering dicurhatin anak2 yang bingung mau bikin karya apa atau bingung ngejelasin karyanya.
Mungkin lo bisa mengelaborasikan minat DKV lo dengan bidang yg sekarang lo tekuni. Misalnya branding dengan arsitektur, jadi lo paham bagaimana cara lo mempromosikan diri sebagai arsitek dengan desain bangunan yang berkarakter dan lo banget. Semua bidang itu papa akhirnya interdisiplin kok. Lo beruntung punya minat yang besar terhadap hal lain, itu bisa jdi poin plus buat lo.


Kalo memilih prodi jangan berdasarkan ketertarikan, apalagi kalo udah ngerasa kecemplung mah, karena ketertarikan itu sementara, siapa tau lo emang lebih cocok di arsitektur. Sama kayak pacaran, lo suka sama seseorang tapi kalo akhirnya you found out orang itu ga cocok sama lo, palingan ujungnya putus.” – Sarsup, ask.fm/sarahsoeprapto

Matik.

Lokasi: 
Sebuah restoran pasta di daerah Lodaya, Bogor

Korban:
Saya sendiri, Qatrunnada Salsabila

Pelaku: 
Seorang teman bodoh sejak SMP

Saksi: 
3 orang teman bodoh sejak SMP lainnya







X: “Bil, si Y, pacarnya Z, mirip lu ya.”
Q: *ketawa miris*


Dor! Matiklah. Telan saya, Bumi!

1.02.2014

Bandung-Bandung, Coy!



Karena Nisa yang menularkan gua dan teman-teman buat nonton acara Jalan-jalan, Men! Akhirnya kita pun mengikuti Naya dan Jebraw pergi jalan-jalan ke..... Bandung! Jadi kita nginep di Bandung 3 hari 3 malam (Jumat-Senin) di rumah Icha. Gua pergi kesana berlima, bareng Icha, yang emang orang Bandung dan akhirnya menjadi tourguide kita, Nisa, Rizka, dan Vidya yang nyusul besoknya.

Day #1
Depok - Bandung - Bancakan - Rumah Icha

Kita pergi ke Bandung naik travel dari Depok hari Jumat sore. Sampai di Bandung kita langsung diajak makan di restoran Sunda, namanya Bancakan, di daerah yang ga jauh dari pool travel kita. Restorannya unik. Sunda pisan. Dia sistemnya prasmanan gitu, makanannya juga, karena emang dasarnya restoran sunda, khas sunda dan Bandung, duduknya lesehan gitu, dan piring sama gelasnya masih pake piring seng itu yang dulu di pake di warung-warung makan. Cool. Karena udah malem kita pun pulang ke rumah Icha. Sampai di rumah Icha kita ganti baju doang ga pake mandi. Tiis bray, di Bandung tambah lagi ujan... ga kuat. Bukannya tidur kita malah bikin Icha talkshow sambil nangis bombay. Dasar cewe.

Day #2
Braga - BIP - FO - Toko You

Besoknya setelah ngaso-ngaso ria kita pun cabut ke Braga. Karena gua ga boleh bawa mobil dan mobil kakaknya Vidya matic, kendaraan kita disana pun angkot, taksi dan ojek. Jadi dari rumah Icha kita naik angkot 2x terus kita sampai di Braga. Di Braga kita cuman jalan-jalan aja terus makan-makan cantik di Suga Rush. Karena kekenyangan kita pun memutuskan untuk jalan ke BIP. Lumayan jauh sih tapi karena Bandung lagi mendung jadi gua sih seneng-seneng aja. Ga panas! J Di BIP kita nemenin si bocah (red: Nisa) nyari sepatu dan untungnya nemu yang cocok. Dari sana kita pergi ke The Secret. Disana cuma liat-liat doang, neduh sama nungguin Vidya yang baru nyampe Bandung. Dari sana kita jalan ke Cascade. Di Cascade juga cuma liat-liat doang dan nemenin Icha sama Vidya yang ngidam poffertjes. Yang lucu disini kita ngeliat Samuel. Gila udah jauh-jauh ke Bandung ketemunya anak Ars13 lagi. Berhubung balik dari sana udah malem kita disuruh ibunya Icha buat makan di Toko You. Tadinya kita mau makan bebek Boromeus aja tapi rame. Banget. Jadi akhirnya kita makan ke Toko You aja soalnya emang masih satu jalan, di depan Boromeus juga. Makanannya enak. Tipikal restoran keluarga gitu yang satu porsinya banyak banget. Harganya? Relatif sih berhubung kita makannya dibagi 5 jadi ga begitu mahal.


Day #3
Selasar Sunaryo - Lawang Wangi - PVJ

Jadi hari ini tema kita sok-sok seniman. Pertama kita pergi ke Selasar Sunaryo. Kita kesana dianter ayah ibu-nya Icha. Tempatnya di Dago dan rada susah angkot. Jadi di Selasa Sunaryo ada 2 pameran. Yang pertama emang ada galerinya Sunaryo. Gua ga begitu ngerti sih... sebenenya. Tapi ada satu yang jadi favorit gua. Ada instalasi bingkai meleleh gitu dan itu C.O.O.L abis. Terus ada juga pameran judulnya transit #2 ini lebih mudah dipahami menurut gua. Terus pameran ini kebagi 2 gitu dan yang satu lagi isi karyanya macem street art gitu. Dan ini juga keren banget. Tempatnya ngingetin gua sama MV-nya G-Dragon yang Who You? Dari sana kita pergi ke Lawang Wangi. Kita kesana naik angkot terus turun di terminal. Dari terminal kita bingung mau naik apa. Naik ojek, lagi ujan. Mau naik taksi, supirnya gaada. Mau nyarter angkot, abangnya serem. Akhirnya kita memutuskan untuk naik ojek aja. Abangnya semangat banget. Kita belum bilang tujuannya abangnya udah ngomong, "Hayu kemon neng" -_- Jalannya lumayan jauh sih dan lagi dingin banget karena gerimis. Tempatnya ke arah D' Ranch. Di Lawang Wangi kita ngeliat pameran lagi dan yang ini masih bisa dipahami. By the way, sebenernya di dua tempat tadi itu ada tempat makannya tapi berhubung kita mahasiswa..... dan ga punya uang jadi kita cabut ke PVJ buat makan. Berhubung di sekitaran Lawang Wangi ga ada angkutan umum dan semua taksi penuh, jadilah kita naik ojek (lagi) yang disambung naik angkot. Jadi ceritanya pas mau masuk Lawang Wangi si abangnya nanya ke kita mau di jemput atau engga eh terus dia ngasih nomor HP-nya ke Icha. Niatnya sih ga mau ngojek lagi tapi apa daya. Di PVJ kita cuman makan, window shopping (like always), terus beli bubble tea.

Day #4
Kartika Sari (Dago) - Pulang!!!

Hari ini kita cuma beli oleh-oleh aja di Kartika Sari. Berhubung uang terbatas dan bawaan udah ribet, gua cuma beli sedikit buat orang rumah. Dari sini kita udah mulai pisah. Cinere girls (Nisa dan Vidya) nunggu dijemput disana, Gua dan Rizka ke pool salah satu travel di Bandung, terus Icha mau ngebolang lagi. Pas sampai pool gua sama Rizka pisah lagi. Gua ke Bogor, dia naik yang ke Depok. Sebenernya kita modal nekat doang ke Cipaganti ga reservasi dulu. Untungnya gua langsung dapet tempat. Yah... walaupun di belakang sih. Tapi berhubung gua kalo di mobil selalu tidur jadi gua fine-fine aja. Jadi ceritanya gua sampai disana sekitar jam 12.15 dan dapet yang jam 13.00. Gua duduk dulu nungguin sampai jam 12.30 dan gua laper. Gua mau beli makan ke KFC tapi takut rame berhubung lagi jam makan siang dan takut ditinggal travel. Eh taunya mobilnya baru dateng jam 13.30, ngaret setengah jam. Kampret. Jadilah gua menahan lapar dengan memakan coklat yang ada di tas.


Yak semester depan kita harus pergi lebih jau lagi ya guys!




Salam jalan-jalan, coy!